Penurunan visus (penglihatan) adalah gangguan penurunan ketajaman mata dlm melihat suatu obyek yang dilihatnya. Jika ketajaman mata normal dan cenderung bisa melihat sesuatu obyek dengan jelas tanpa menggunakan kacamata maka hal ini dianggap sebagai visus yang normal dan matanya sehat, visus seseorang akan normal jika obyek yang ditangkap oleh lensa mata jatuh tepat pada garis retina. Di sisi lain visus akan mengalami penurunan jika ketajaman mata menurun, akibat mata tidak bisa melihat suatu obyek pada jarak pandang tertentu maka hal ini disebut sebagai penurunan visus.
Penurunan visus disebabkan oleh banyak hal terutama akibat penurunan kemampuan otot bola mata dalam menyesuaikan diri terhadap obyek yang ditangkapnya sehingga akhirnya obyek yg dilihat tidak berada persis tepat pd garis retina, jika obyek yang ditangkap jatuh sebelum garis retina maka hal ini disebut dgn miopi ( rabun jauh atau mata minus ) namun jika obyek yang ditangkap jatuh sesudah garis retina maka hal ini disebut hipermetropi (rabun dekat atau mata plus ). Sedangkan gangguan mata akibat bentuk kornea yg tidak sempurna hal ini disebut kelainan mata silinder (astigmatisme ).
Penanganan umumnya:
Jika seseorang mengalami penurunan visus baik miopi maupun hipermetropi ataupun silinder, hal yang lazim dilakukan adalah pemberian gizi makanan yang banyak mengandung vitamin A, selain itu juga penderitanya bisa menggunakan alat bantu kacamata dan belakangan ini ramai dibicarakan adalah operasi mata lasix, atau juga operasi mata laser.
Baik pemberian vitamin maupun penggunaan alat bantu kacamata saat ini ternyata tidak bisa menyembuhkan, bahkan derajat penurunannya semakin berat, awalnya seseorang mengalami penurunan +1 atau -1 misalnya, maka seiring berjalannya waktu maka angka penurunannya akan terus bertambah menjad +2 atau -2 dst.Di sisi lain operasi lasix maupun operasi laser ternyata selain biayanya yang sangat mahal, ternyata bisa kambuh kembali.
Gangguan mata menurut Konsep Karnus :
Organ mata baik cornea mata, otot bola mata, cairan bola mata, maupun retina mata mempunyai kemampuan dalam menyerap nutrisi makanan, dari sini akan mempunyai kemampuan seberapa kuta dalam melakukan tonus dalam hal ini melakukan gerakan mengencang dan mengendur, jika nutrisi yang disuplai tubuh jumlahnya cukup maka organ mata tersebut tentu akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan normal. Namun jika nutrisi yang diberikan tubuh untuk organ mata tersebut jumlahnya kurang maka tentu organ mata tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan normal dan terjadi penurunan, hal ini akan membuat mata mengalami berbagai kelainan baik miopi, hipermetropi maupun silinder.
Solusi penurunan penglihatan adalah dengan memastikan tubuh bisa menyediakan nutrisi mata dengan baik yaitu melalui cara dg menjaga performance lambung berkinerja optimal dalam kondisi normoacid dengan cara rutin konsumsi AG sereal 2x sehari, lalu makan makanan yang kaya ragam gizi terutama kaya vitamin A dan menjaga sirkulasi darah senantiasa terjaga lancar dengan konsumsi Algatea yang mengandung antioksidan & beta karoten sebanyak 3x sehari, serta rajin melakukan latihan olahraga terutama olahraga mata.
Selain itu dengan tidak memaksakan mata bekerja melampaui batas kemampuannya maka hal ini akan membuat organ mata semakin bisa bekerja optimal dan awet.
Gangguan penurunan ketajaman mata
Untuk Pengobatan :
Untuk kebutuhan 1 bulan (30 hari ) diperlukan AG sereal 3 box, BK 6 box, Algatea 2 box , dan Fibroshake 1 pack atau total kurang lebih 6 box 2 pack All varian untuk setiap bulannya.
Untuk Maintenance :
Untuk 2 bulan (60 hari) kebutuhannya : AG sereal 3 box, BK : 6 box, Algatea 2 box , dan Fibroshake 2 pack atau totalnya : 7 box utk 2 bulan