Katarak adalah proses degeneratif pada organ mata berupa terjadinya kekeruhan di lensa bola mata, yang berakibat penderitanya menurun kemampuan penglihatannya ( visus menurun ) bahkan bisa menyebabkan lensa mata tertutup sama sekali dan terjadi kebutaan.
Menurut penelitian 81% kasus kebutaan disebabkan karena gangguan katarak ini. Beberapa ahli kesehatan sering mengkaitkan proses terjadinya katarak ini dengan penuaan seseorang, faktor genetik, trauma mata, ataupun akibat pemakaian obat-obatan golongan steroid (obat anti radang), klorpromazin (obat gangguan syaraf), alupurinol (penurun indikator purin dalam darah/obat asam urat), amiodaron (obat untuk mengatasi gangguan aritmia jantung) dll.
Di Sisi lain komplikasi penyakit sistemik seperti diabetes, glaukoma juga bisa berpengaruh terjadinya gangguan katarak ini.
Gangguan matakatarak adalah tergolong penyakit degeneratif, dalam pemahaman Konsep Karnus penyakit degeneratif akan muncul jika kehidupan manusia tidak sesuai dengan algoritme kesehatan.
Membahas tentang sel-sel tubuh manusia, sel-sel lensa mata itu sangat membutuhkan nutrisi yang instan dalam bentuk ATPase, ion K, ion Na dimana nutrisi tsb dihasilkan oleh sel-sel ciliary body (bola mata). Sel-sel lensa ini tdk memiliki mitokondria dan DNA, sehingga sel lensa mata membutuhkan asupan nutrisi yang sudah
jadi yang atau yang siap konsumsi. Di sisi lain sel-sel lain selain lensa mata seperti misalnya sel otot, sel saraf, sel kulit dll. sel-sel tersebut bisa mengolah glukosa, asam amino dan asam lemak menjadi energi (ATP). Oleh karena itu sistem tubuh dalam menjalankan operasional lensa matanya : glukosa, asam amino dan asam lemak harus diolah dulu oleh sel bola mata, baru diberikan ke sel lensa dalam bentuk nutrisi siap makan/siap pakai. Jadi sel lensa mata itu ibarat bayi, dimana nasi harus diolah jadi bubur dahulu baru bisa disuapkan ke bayinya. Oleh karena mempunyai spesifikasi nutrisi yg siap saji, maka kinerja lambung sebagai penyedia pokok sumber makanan kinerjanya haruslah sangat optimal.
Apa yang dihasilkan oleh sel bola mata akan bergantung pada hasil pemecahan makanan oleh lambung kita dan variasi menu yg kita makan. Jika dipastikan lambung bekerja dengan baik lalu dimbangi dengan memilih menu makanan yang bervariasi serta perlindungan DNA serta ditambah dengan kelancaran sistem transport dalam darah, maka hal ini akan membuat tubuh sehat dengan kemampuan lensa mata akan tetap tajam.
Selain ATPhase, ion Na, ion K, nutrisi lensa mata disupplay proteinnya oleh sel bola mata dengan jenis protein crystaline. Protein ini adalah protein yang larut air yang wujudnya bening/transparan, dibuat oleh sel bola mata
Protein ini adalah protein yang larut air yang wujudnya bening/transparan, dibuat oleh sel bola mata dari asam asam amino yang bersumber dari makanan kita yang berhasil dipecah oleh asam lambung dengan sempurna.
Pada pasien metabolik sindrom seperti diabetes, hiperkolesterol, hipertensi dsb., organ mata akan cepat kehilangan daya penglihatan. Karena kenyataan yang terjadi pada penderita ini, jangankan sel lensa mata yang sudah jelas mempunyai keterbatasan karena tidak mempunyai mitokondria, sel-sel lainnya yang mempunyai mitokondriapun juga tidak bisa mengolah glukosa dan asam lemak menjadi energi (ATP).
Jadi kondisi gangguan mata katarak ini ibarat sebuah keluaraga dalam rumah tangga, yang ada bayinya. Sang bayi harus makan bubu, tetapi di dlm rumah tangga tersebut mereka tidak mempunyai kompor dan panci untuk mengolahnya. Jika merubah beras jadi nasi saja tidak bisa, apalagi untuk menyediakan bubur, pasti juga tidak bisa.
Nah Jika hal ini berlangsung terus, maka sang bayi akan stunting bahkan sampai meninggal karena kurang gizi atau kelaparan. Analogi bayi ini kurang lebih sama dengan kondisi sel pada lensa bola mata. Nutrisi untuk sel lensa mata itu bentuknya cairan dan jernih atau yang dikenal sebagai cairan mata atau air mata.
Jadi, kalau protein cristalin yg dibuat oleh sel bola mata tidak sempurna, maka akan terbentuk protein yg hazzy/keruh, protein hazzy inilah yang menyebabkan terjadinya katarak. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu panjang, maka kemungkinan akan timbul katarak hingga kebutaan.
Kesimpulannya menurut Kajian Konsep Karnus : pada kasus Katarak, semua pasien bermasalah dg lambung, yang lambungnya harus direkonstruksi dengan nutrisi lambung bukan dengan obat maag penetral/penghambat asam.
menurut Kajian Konsep Karnus : pada kasus Katarak, hampir semua pasien bermasalah dg lambungnya yang bekerja kurang optimal meskipun mereka ini tidak ada keluhan sakit maag, maka lambungnya harus direkonstruksi dengan nutrisi lambung bukan dengan obat maag penetral/penghambat asam.
Disarankan konsumsi AG sereal 2x sehari, makan nasi dengan Beras Karnus 100 gram per hari, konsumsi Algatea3x sehari
Serta melakukan pengaturan pola hidup sehat dengan mengikuti Program P3D.
Untuk Pengobatan :
Untuk kebutuhan 1 bulan (30 hari ) diperlukan AG sereal 3 box, BK 6 box, Algatea 2 box , dan Fibroshake 2 pack atau total kurang lebih 7 box All varian untuk setiap bulannya.Untuk
Maintenance :
Untuk 2 bulan (60 hari) kebutuhannya : AG sereal 3 box, BK : 6 box, Algatea 1 box , dan Fibroshake 2 pack atau totalnya : 6 box per 2 bulan